Profil Desa Jeruk

Ketahui informasi secara rinci Desa Jeruk mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jeruk

Tentang Kami

Profil Desa Jeruk, Selo, Boyolali: pusat pertanian tembakau & sayuran di antara Gunung Merapi-Merbabu. Simak data demografi, potensi agrowisata, kearifan lokal, dan tantangan hidup di salah satu desa tertinggi di Jawa Tengah ini.

  • Lokasi Geografis Unik

    Terletak di punggungan (sadel) yang menghubungkan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, menawarkan panorama 360 derajat yang spektakuler.

  • Sentra Pertanian Tembakau Unggulan

    Dikenal sebagai penghasil tembakau "asapan" berkualitas tinggi yang menjadi komoditas andalan dan bagian dari tradisi agrikultur setempat.

  • Masyarakat Tangguh dan Berbudaya

    Memiliki kearifan lokal dalam hidup selaras dengan alam vulkanik yang aktif serta menjadi bagian dari sistem mitigasi bencana Gunung Merapi.

XM Broker

Berada di salah satu titik tertinggi di jalur legendaris yang menghubungkan Solo dengan Magelang, Desa Jeruk di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, merupakan sebuah permukiman yang hidup dalam harmoni unik dengan alam. Lokasinya yang istimewa, tepat di punggungan tanah yang diapit oleh dua gunung paling ikonik di Jawa, Gunung Merapi di sisi selatan dan Gunung Merbabu di utara, menjadikan desa ini lebih dari sekadar wilayah administratif. Desa Jeruk yaitu panggung kehidupan masyarakat agraris yang tangguh, di mana lahan subur vulkanik menjadi sumber penghidupan utama melalui budidaya sayuran dan tembakau berkualitas. Profil Desa Jeruk ialah narasi tentang ketekunan, adaptasi dan pesona alam yang tersembunyi di atapnya Boyolali.

Letak Geografis Strategis dan Demografi

Secara geografis, Desa Jeruk menempati posisi yang sangat strategis sekaligus menantang. Terletak di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, desa ini berada pada ketinggian rata-rata 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasi ini menempatkannya sebagai salah satu desa berpenghuni tertinggi di kawasan tersebut, dengan suhu udara yang sejuk cenderung dingin sepanjang tahun dan sering diselimuti kabut.Luas wilayah Desa Jeruk mencakup area sekitar 3,15 kilometer persegi. Batas-batas wilayahnya bersinggungan langsung dengan desa-desa tetangga yang juga berada di ketinggian. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Samiran. Di sisi timur berbatasan dengan Desa Senden, sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lencoh. Adapun di sisi barat, wilayahnya bersinggungan dengan kawasan hutan lereng Gunung Merbabu.Menurut data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Boyolali, populasi Desa Jeruk tercatat sebanyak 2.985 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 948 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan pemanfaatan lahan yang cukup intensif, baik untuk permukiman maupun lahan pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi warga. Topografi desa yang berbukit-bukit membuat pola permukiman warga menyebar di beberapa dusun, mengikuti kontur tanah yang ada.

Tembakau dan Sayuran: Urat Nadi Perekonomian

Perekonomian Desa Jeruk bertumpu kuat pada sektor agrikultur, memanfaatkan kesuburan tanah andosol yang merupakan hasil dari aktivitas vulkanik kedua gunung yang mengapitnya. Komoditas yang menjadi primadona dan ikon dari desa ini ialah tembakau. Dikenal dengan sebutan tembakau "asapan" atau tembakau gunung, produk dari kawasan Selo, termasuk Desa Jeruk, memiliki kualitas dan aroma khas yang sangat diminati oleh industri rokok kretek. Proses penanaman hingga panen dan pengeringan tembakau merupakan sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.Selain tembakau yang menjadi tanaman bernilai ekonomi tinggi, lahan-lahan pertanian di Desa Jeruk juga ditanami berbagai jenis sayuran dataran tinggi. Komoditas seperti kol, kentang, wortel, bawang daun, dan berbagai jenis sawi tumbuh subur di sini. Hasil panen sayuran ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasok ke berbagai pasar induk di kota-kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta.Sektor peternakan, khususnya sapi perah, juga menjadi sumber pendapatan tambahan yang penting bagi sebagian warga. Sesuai dengan julukan Boyolali sebagai pusat susu, banyak keluarga di Desa Jeruk yang beternak sapi perah untuk diambil susunya dan disetorkan ke koperasi atau pengepul. Keberadaan ternak ini juga mendukung sistem pertanian terpadu, di mana kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang untuk menyuburkan kembali lahan pertanian, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Hidup Selaras dengan Alam: Mitigasi dan Kearifan Lokal

Tinggal di antara dua gunung berapi, satu di antaranya merupakan yang paling aktif di Indonesia, membentuk karakter masyarakat Desa Jeruk menjadi komunitas yang tangguh dan selalu waspada. Desa ini termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi, yang berarti memiliki risiko paling tinggi saat terjadi erupsi. Kesadaran akan risiko ini telah terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat.Pemerintah telah menetapkan jalur-jalur evakuasi dan titik kumpul yang dipahami oleh seluruh warga. Latihan simulasi bencana secara rutin digelar bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lembaga terkait lainnya. Namun di luar sistem mitigasi modern, masyarakat Desa Jeruk juga memiliki kearifan lokal yang disebut "ilmu titen". Ini merupakan kemampuan untuk membaca tanda-tanda alam sebagai peringatan dini akan adanya bahaya, seperti perubahan perilaku hewan, arah angin, atau suara gemuruh dari puncak gunung."Kami hidup berdampingan dengan Merapi. Gunung ini memberi kami kesuburan, tetapi kami juga harus menghormatinya dengan selalu waspada," ungkap salah seorang tokoh masyarakat Desa Jeruk. Kearifan lokal ini menjadi pelengkap sistem peringatan dini modern dan merupakan bukti nyata bagaimana masyarakat mampu beradaptasi dan hidup selaras dengan lingkungan alam yang dinamis dan penuh tantangan.

Potensi Pariwisata Tersembunyi dan Pengembangan Desa

Pesona utama Desa Jeruk terletak pada bentang alamnya yang luar biasa. Dari desa ini, pengunjung bisa mendapatkan pemandangan dua gunung sekaligus dalam satu bingkai pandang. Saat cuaca cerah, puncak Gunung Merapi terlihat begitu dekat dengan kepulan asap solfataranya, sementara di sisi lain, punggungan hijau Gunung Merbabu yang megah membentang luas. Pemandangan lahan pertanian yang berundak-undak di lereng bukit menjadi daya tarik visual yang kuat.Potensi pariwisata di Desa Jeruk lebih mengarah pada wisata alam, agrowisata, dan wisata minat khusus. Belum banyak objek wisata buatan yang dikembangkan secara masif, dan justru inilah yang menjadi kekuatannya. Wisatawan yang datang dapat menikmati suasana pedesaan pegunungan yang otentik, berinteraksi langsung dengan para petani, dan belajar mengenai proses budidaya tembakau atau sayuran.Pemerintah desa bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat mulai merintis pengembangan potensi ini secara bertahap. Beberapa warga telah membuka homestay sederhana untuk para wisatawan atau pendaki yang ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Rencana pengembangan ke depan berfokus pada pembuatan paket-paket agrowisata edukatif dan jalur trekking desa yang menghubungkan titik-titik pandang terbaik. Pengembangan ini dilakukan dengan prinsip pariwisata berbasis komunitas, di mana masyarakat lokal menjadi pelaku utama dan penerima manfaat langsung.

Penutup: Visi Masa Depan Desa Jeruk

Desa Jeruk di Kecamatan Selo merupakan contoh nyata dari sebuah komunitas yang berhasil mengubah tantangan geografis menjadi sebuah kekuatan. Dengan bertumpu pada sektor pertanian yang kuat, khususnya tembakau dan sayuran, serta ditopang oleh karakter masyarakat yang tangguh dan adaptif, desa ini terus bergerak maju. Di masa depan, Desa Jeruk memiliki visi untuk mengintegrasikan potensi agrikulturnya yang unggul dengan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan ekonomi, tetapi juga untuk memperkenalkan kearifan lokal dan keindahan alamnya kepada dunia luar, sambil terus menjaga harmoni kehidupan di antara dua raksasa, Merapi dan Merbabu.